25 Budaya Kerja Jepang Yang akan buat kamu minder!!!

25  Budaya Kerja Jepang Yang akan buat kamu minder!!!

Jepang telah terkenal dengan budaya kerjanya yang baik sehingga perusahaan diseluruh dunia dapat mencontohnya. Di artikel ini ada 25 fakta paling menarik tentang budaya etos kerja Jepang yang dimiliki oleh mereka dan telah dimulai sejak lama sehingga telah mendarah daging.

Ketika ekonomi Jepang tumbuh lebih kuat, orang-orang dari negara Jepang dikenal di seluruh dunia sebagai pekerja keras karena budaya etos kerjanya. Bahkan mereka dianggap suka sekali dengan kerja lembur. Persepsi tentang Jepang ini, sering dinodai dengan elemen negatif, termasuk pandangan bahwa pekerja Jepang hanyalah "mesin pembuat uang" yang mengejar untung di atas segalanya. Namun apakah hal tersebut benar?

Coba cari pada artikel 25 etos budaya kerja jepang ini dan temukan faktanya disini! Lalu lihat apakah ada yang bisa dipelajari disini? Inilah daftar faktanya:

ft.com

1. Tidak suka berpuas diri

Jangan berharap orang Jepang akan memuji dan mengakui atas sebuah pencapaian tertentu. Mereka tidak hanya tertarik pada hasil tetapi juga proses dan bagaimana kamu bisa menjadi lebih baik. Hal ini dilihat sebagai bagian dari proses Kaizen (perbaikan berkelanjutan).

Bagi orang Jepang, Kaizen tidak hanya ada dalam hal kontrol kualitas. Di banyak daerah, mereka merencanakan sesuatu, melakukannya, melihat hasilnya dan menentukan bagaimana suatu hal bisa dilakukan dengan lebih baik. Orang Barat dan lainnya biasanya cenderung berorientasi pada tugas. Mereka menetapkan tujuan dan berusaha untuk mencapainya.

Sementara, orang Jepang menganggap melihat hasil sebagai kesempatan untuk mengevaluasi dan belajar. Baik orang Barat dan Jepang dapat menetapkan target yang sama dan keduanya dapat mencapainya. Tetapi ketika orang Jepang berhasil, mereka terus berjalan kedepan dan meneruskannya, sementara orang Barat cenderung berhenti dan berpuas diri sejenak sebelum mereka mengejar tujuan berikutnya. Jadi orang Jepang dapat mencapai lebih banyak, pada akhirnya. Mereka terus berusaha untuk menggapai kesempurnaan.

Namun, ketika menyangkut motivasi karyawan, bukan ide yang bagus untuk menahan pujian. Sebagian besar dari kita merespons kritik konstruktif dengan lebih baik ketika diimbangi dengan ucapan terima kasih dan pujian tertentu. Sebuah etos kerja budaya jepang yang terbaik dan patut dicontoh.


Baca Juga: Mau Tau Agama di Jepang? Cari tau disini!

2. Jarang memecat karyawan, tetapi melatih karyawan untuk menjadi lebih baik

Perusahaan Jepang biasanya tidak akan memecat karyawan kecuali ia ingin pergi. Tidak peduli seberapa buruk kinerja karyawan, perusahaan akan menemukan cara untuk melatih dan membantunya meningkatkan kinerjanya.

Sering ada orang yang bertugas melatih pendatang baru ke perusahaan Jepang. Jepang ingin karyawan baru dapat beradaptasi dan bekerja sesuai dengan apa yang ditargetkan dalam perusahaan. Budaya kerja etos jepang ini sangat baik untuk ditiru di daerah lain.


3. Jarang berdiskusi tetapi lebih sering melaporkan kemajuan.

Dari sudut pandang orang Barat, ruang konferensi atau rapat adalah tempat untuk diskusi tentang proyek kerja saat ini untuk mencapai kesimpulan terbaik tentang sesuatu. Untuk orang Jepang, ruang pertemuan digunakan bagi karyawan untuk mewakili laporan status mereka. Ini, sampai batas tertentu, merupakan pendekatan positif untuk efisiensi produk. Memang, menghubungi pihak-pihak yang terlibat, dan mencapai keputusan sebelum pertemuan dapat membawa manfaat dari membuat segalanya berjalan lebih lancar dalam pertemuan itu sendiri.


4. Lama Membuat keputusan bukan berarti Kinerjanya buruk

Orang Jepang Termasuk lama untuk mengambil keputusan, tetapi hal ini, tidak berarti, kinerja nya jelek. Sebaliknya, hal ini sering dianggap dengan permasalahan perbedaan dalam proses pengambilan keputusan. Budaya Etos kerja Jepang biasanya membuat mereka akan melihat semua resiko dan peluang dalam keputusan yang akan diambil dan bagaimana hal tersebut memengaruhi hasil secara keseluruhan.

Biasanya mereka benar-benar hati-hati dalam mengambil keputusan, dan kadang lebih lambat dari perusahaan dari AS. Tahapan pengambilan keputusan yang lama ini disebabkan banyak pertemuan dan pengecekan dokumen. Hal akan meminimalkan kesalahan yang terjadi. Semangat kerja orang jepang dalam meraih kualitas tinggi sangat mengagumkan dan patut di contoh.


5. Work Hard, Play Hard


Orang jepang adalah pekerja keras, namun mereka juga sering bermain dan mencari hiburan yang intens. Banyak orang yang sehabis bekerja tidak langsung beristirahat melainkan menghabiskan waktu bersama rekan rekan atau teman kerja .

Bar karaoke dan tempat hiburan malam juga merupakan tempat favorit mereka. Di tempat hiburan malam, sesama pekerja bercerita dan berbagi informasi, sehingga memperkuat ikatan dengan tim.

Secara keseluruhan, setelah jam kerja yang melelahkan, orang jepang biasanya menghadiri pesta-pesta kantor untuk bersosialisasi dan menjadi dekat dengan rekan kerja, yang akan membantu menyeimbangkan kehidupan kerja dan menurunkan ketegangan.


6. Lebih suka komunikasi tatap muka

Di negara lain, menghubungi klien melalui email atau telepon tampaknya lebih sering dalam mengembangkan hubungan bisnis, Namun berbeda dengan Etos Kerja orang Jepang yang saling menghormati satu sama lain. Dimana penting untuk melakukan hubungan bisnis dengan mereka dalam tatap muka atau langsung.



Baca Juga : Rekomendasi 10 FIlm Jepang Terbaik Sepanjang Masa!


7. Tidak membuat alasan tetapi langsung memperbaiki masalah

Orang Jepang melatih karyawan untuk tidak sering menyalahkan tetapi mencari tahu masalahnya dan memperbaikinya. Tidak ada yang pernah membuat kesalahan sepanjang hidup mereka, dan yang berbeda adalah bahwa Anda menerima kesalahan, menemukan cara untuk memperbaikinya dan menghindari yang berulang. Itulah yang dimiliki orang Jepang dalam gaya kerja mereka.

Orang Jepang tidak berminat untuk menyalahkan. Sebaliknya, ketika berbicara tentang mengapa ada sesuatu yang salah, mereka tenang dan fokus untuk menyelesaikan masalah. Cara ini membuat karyawan merasa menjadi bagian dari tim dan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan tim dari kesulitan.


8. Koneksi sangat penting

Di Jepang, koneksi sangat penting, dan sering disebut sebagai pelicin negosiasi. Membangun hubungan dengan orang-orang kuat membuat orang akan dianggap besar di lingkaran lain. Umumnya, pengusaha mengatur pertemuan dengan eksekutif tingkat tinggi hanya untuk meminta dukungan mereka.


9. Tetap fokus

Berbeda dengan orang dari negara lain, budaya etos kerja jepang adalah fokus pada satu hal dan tujuan. Sebagai contoh, ada banyak pelukis jepang yang hanya melukis satu objek selama puluhan tahun, misalnya burung. Begitu pula dengan bisnis man disana yang sangat fokus pada satu hal. Berbeda dengan orang Indonesia yang kebanyakan hanya mengejar target dengan segala jenis cara digunakan.


10. Orang Jepang Suka minum-minum bersama rekan kerja.

vmanpower.com

Sebenarnya ini tidak patut dicontoh buat orang timur seperti indonesia tapi karena ini juga salah satu fakta, maka mari kita bahas. Bagi orang Barat, minum bir setelah seharian bekerja keras adalah sesuatu yang dilakukan dengan orang-orang yang dekat. Namun di Etos Budaya Kerja Jepang, dianjurkan untuk pergi minum bersama bawahan mereka sebagai upaya positif.

Hal ini karena alkohol membantu kondisi tenang dan memungkinkan orang untuk membuka pendapat yang selalu disimpan di tempat kerja. Selama siang hari di tempat kerja, seorang bawahan mungkin tampaknya setuju dengan suatu keputusan, tetapi setelah minum-minum, bisa saja berbeda. Memang, berbicara apa yang ada di pikiran tidak merusak reputasi.


11. Kenali seluruh orang

Orang jepang suka sekali bersosialisasi dan mereka melakukannya dengan mudah. Dalam dunia kerja, hal ini mengembangkan kepercayaan dan membuat komunikasi jauh lebih mudah.


12. Berusaha membuat konsumen yakin dengan pilihan

Mendapat pelanggan yang memilih kita adalah sebuah kepuasan bagi pekerja jepang. Untuk itu mereka berusaha meyakinkan orang untuk percaya dan memilihnya. Proses tersebut akan terasa lama diawal namun seiring dengan berjalannya waktu, semua akan berjalan lebih cepat.



Baca Juga : Mau tau tentang Harakiri? Budaya jepang yang menakutkan


13. Gaya kerja yang terstruktur

Sebagian besar perusahaan Jepang memiliki jam kerja reguler, dan tidak mengizinkan bekerja di rumah. Lingkungan kerja diatur seperti kelas sekolah dimana kepala departemen ada di bagian atas barisan meja. Memberikan suasana kerja yang baik yang memaksimalkan hasil yang akan didapat


14. Bekerja untuk sebuah nilai (value)

Etos Kerja Orang Jepang sering berusaha keras untuk menjadi orang yang berharga, bukan orang yang sukses. Mereka bekerja untuk nilai dan berusaha untuk memberikan nilai terbaik kepada pelanggan. Sehingga tujuan pertama mereka disini bukanlah mencari keuntungan, tetapi nilai yang didalamnya ada kepuasan


15. Mengerjakan Sesuatu Semaksimal mungkin kalau sudah berjanji

Sudah biasa bahwa banyak karyawan mengklaim dapat menyelesaikan tugas tertentu bahkan ketika hal tersebut ternyata melebihi kemampuan mereka. Sebaliknya, orang Jepang menerima pekerjaan itu secara sederhana dan menghasilkan hasil yang luar biasa. mereka bahkan berani untuk mengambil kerja lembur demi menyelesaikan tugasnya. Etos budaya kerja jepang ini harus kita contoh, karena di Indonesia lebih berkembang budaya "nyelow".


16. Pandangan Terhadap ROI (Return of Investment)

Perusahaan barat biasanya memiliki fokus pada Pengembalian Investasi (ROI) atau hasil akhir. Mereka tidak peduli dengan bagaimana hal itu dicapai. Perusahaan A.S menghabiskan lebih sedikit waktu untuk membangun proses mereka. Fokus Jepang pada ROI juga, Namun, mereka menjelaskan proses bagaimana mendapatkan hasil dan target tersebut. Misalnya, mereka menilai cara membuat proses untuk proyek dan termasuk biaya membangun proses. Sehingga etos kerja jepang ini sangat baik karena meningkatkan kepercayaan.


17. Risiko budaya yang merugikan

Orang jepang harus berani mengambil resiko dari budaya mereka sendiri. Saat mereka yakin akan mencapai sesuatu, mereka akan mencapainya dengan sungguh-sungguh.


18. Budaya yang homogen

Di Indonesia punya perusahaan yang pegawainya berasal dari berbagai suku. Lalu amerika yang perusahaannya terdiri dari berbagai orang dari banyak negara. perusahaan tersebut terdiri dari banyak orang dari latar belakang yang berbeda, yang berarti ada begitu banyak cara berpikir. Dalam sebagian besar situasi, mereka tidak mengalami kemajuan tanpa melakukan banyk hal.

Sementara itu, pada dasarnya, perusahaan Jepang dikelola oleh orang Jepang. Hampir setiap orang memiliki latar belakang yang sama sehingga untuk menyadari sesuatu, tidak diperlukan banyak bicara karena kemampuan komunikasinya sudah sama.


19. Kehidupan profesional

Di Jepang, prioritas seseorang adalah pada karir di kehidupan kerja. Pekerjaan adalah pusat kehidupan mereka. Saking rajinnya, orang jepang bahkan lebih banyak kerja dibanding hal yang lain.


20. Kartu nama itu Penting

Kartu nama di Jepang perannya sangat penting, apalagi saat bertukar kartu nama dengan rekan bisnis sebelum melakukan rapat. Hal ini menunjukkan bahwa orang jepang menghargai rapat sama seperti saat menghargai yang akan datang.

Pertemuan di Jepang dimulai dengan pertukaran kartu nama resmi dan beberapa acara. Saat menerima kartu, orang jepang menggunakan kedua tangan untuk mengambilnya, membacanya dengan hati-hati, dan meletakkannya di atas meja di depannya atau di tempat khusus, sehingga mudah ditemukan ketika diperlukan. Orang jepang tidak pernah menjatuhkan kartu nama dari sakunya karena itu dianggap tidak sopan.

Di Jepang, cobalah untuk membaca informasi dari kartu nama setelah diberikan karena kalau langsung dimasukan dompen juga akan terlihat tidak sopan.


21. Hormat pada yang lebih tua

translatemedia.com

Dalam sebuah rapat di Jepang, mengarahkan komentar awal ke orang berperingkat tertinggi yang ada adalah kebiasaan. Seseorang tidak pernah tidak setuju dengan orang itu, dan selalu memberinya perhatian. Saat membungkuk seseorang harus selalu membungkuk lebih rendah kepada orang yang paling senior.

Budaya kerja jepang menghargai para tetua atas kebijaksanaan serta pengalaman yang mereka berikan kepada perusahaan. Di Jepang, usia sama dengan pangkat, jadi semakin tua orang itu, semakin penting dia.


22. Meningkatkan motivasi melalui slogan

Banyak perusahaan Jepang memulai hari kerja mereka dengan apel pagi hari yang dihadiri karyawan dan meneriakkan slogan-slogan perusahaan sebagai cara untuk meningkatkan motivasi, dan sebagai cara untuk menjaga tujuan perusahaan tetap diingat.


23. Pertahankan kepala harus diangkat

Pekerja di kantor Jepang sering tetap tanpa ekspresi, terutama selama pertemuan. Humor jarang terjadi, kecuali candaan saat istirahat. Jarang ada sentuhan fisik di antara pekerja. Para pekerja Jepang berbicara dengan nada yang terukur, dan seringkali menutup mata mereka ketika mereka memperhatikan seorang yang berbicara.


24. Suka Menghitung Segala

Orang Jepang sangat suka mengukur segala sesuatu, bahkan yang tidak berwujud sekalipun. Mereka mengambil keputusan manajemen berdasarkan angka dan tidak sepenuhnya percaya pada penilaian pribadi.


25. Pelanggan adalah Raja.

Sementara orang Barat cenderung mengikuti ideologi bahwa pelanggan dan layanan pelanggan berada pada derajat yang sama dengan pekerja, jepang sangatlah memandang tinggi posisi dari pelanggan ini.

Hal Ini bersumber dari pemikiran bahwa pelanggan menukar uang untuk layanan dan pemikiran bahwa keduanya adalah hal yang sama. Namun, di Jepang, layanan pelanggan dianggap sangat penting, yang juga membawa manfaat untuk membuat pelanggan senang dan menjaga hubungan timbal balik yang baik.


Baca Juga: Daftar 13 Makanan Jepang Terbaik, Terenak, terfavorit di Dunia!!

Penutup

Oke jadi itulah 25 etos kerja dan buday kerja di negara Jepang. Bagaimana pendapatmu? Coba tulis di kolom komentar ya!!

2 Responses to "25 Budaya Kerja Jepang Yang akan buat kamu minder!!!"

  1. Huhh mantap gan aku sangat suka budaya kerja orang jepang, http://bit.ly/2Jkg3oI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi beberapa banyak yang gak cocok di indo gan. Makasih sudah berkunjung gan ^^

      Delete